BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Pesan saya

Tidak ada rahasia untuk sukses Ini adalah hasil dari persiapan, kerja keras dan belajar dari kegagalan.

MP3 Player





Selasa, 03 April 2012



Piyu From The Inside Out - Life, Passion, Dreams, and His Legacy


Penulis : Adib Hidayat
Judul Buku:
Piyu From The Inside Out - Life, Passion, Dreams, and His Legacy
Genre : Otobiografo
Penerbit :
Elex Media Computindo
Dimensi Buku :
25 cm x 25 cm
Tebal :
160 halaman
Rilis :
Januari 2011
Editor Rating (1 - 5) :



Ada banyak hal yang harus dilalui oleh seorang musisi untuk bisa menembus papan atas dan terus eksis di belantika musik Indonesia. Seperti berbagai pengalaman Piyu (Padi) yang kini ia tuangkan ke dalam buku otobiografi pertamanya. Di buku ini ia menceritakan suka dan duka yang ia lewati sebelum mencapai levelnya saat ini.

Buku setebal 164 halaman ini dibagi menjadi 9 bab. Dimulai dari era masa kanak-kanak seorang Piyu, masa remaja, masa merantau ke Jakarta, pengaruh musikal, keluarga, Piyu sebagai produser, kehidupan recording, bisnis hiburan, dan superband. Dalam buku ini dipaparkan perjuangan seorang Piyu hingga meraih pencapaian seperti saat ini.

Masyarakat mungkin tak banyak yang mengetahui bahwa sorang gitaris papan atas tanah air seperti Piyu pernah menjadi montir untuk menunjang hidupnya selama merantau ke Jakarta untuk memperjuangkan demo album Padi. Di buku ini kisah-kisah pahit yang pernah dialami dipaparkan dengan cukup detail dan emosional. Terdengar sangat emosional karena yang tertuang adalah kata-kata Piyu sendiri. Bila membaca otobiografi ini kita seolah sedang mendengarkan langsung Piyu yang sedang bercerita.

Bagian yang cukup menarik dari buku ini mungkin berada pada Chapter III dimana diceritakan juga awal karir Piyu yang bekerja sebagai kru gitar Andra Ramadhan (Dewa 19) serta penyebab sikap dinginnya terhadap Ahmad Dhani. Lalu di lain bagian dikisahkan pula berbagai penolakan dari label-label rekaman, proses perekrutan anggota band Padi, konflik internal, hingga transfer ilmu di seputar industri rekaman dalam negeri.

Di luar penceritaan yang cukup detail, hal yang patut diapresiasi adalah keberadaan dokumentasi yang ditampilkan di buku ini. Untuk ukuran Piyu yang lahir di tahun 70'an dan aktif bermain musik di tahun 90'an dimana gadget canggih seperti kamera digital belum menjamur seperti saat ini, dokumentasi foto perjalanan hidup Piyu terbilang banyak. Namun sayangnya buku ini kurang detail dalam menggambarkan timeline yang detail dari tahun ke tahun.

Kesimpulannya buku ini sangat layak untuk dimiliki terutama oleh anda yang memiliki impian untuk menjadi musisi. Dari buku ini Piyu seolah ingin mengajak kita untuk jangan berhenti bermimpi dan jangan pernah berhenti untuk mengejar mimpi tersebut karena tidak ada hal yang mustahil untuk dicapai selama kita berusaha keras dan penuh dedikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar