BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Pesan saya

Tidak ada rahasia untuk sukses Ini adalah hasil dari persiapan, kerja keras dan belajar dari kegagalan.

MP3 Player





Senin, 23 Juli 2012

Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak

Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Secara lebih khusus kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:
  1. memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah
  2. menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu
  3. menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform
  4. menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah

Pengertian Dasar Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada software engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO.
Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi.. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).
Pengertian RPL sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software Engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan tahun 1968 pada Software Engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer.

Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur.

Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).

Pengertian RPL sendiri adalah sebagai berikut Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Jelaslah bahwa RPL tidak hanya berhubungan dengan cara pembuatan program komputer. Pernyataan “semua aspek produksi” pada pengertian di atas, mempunyai arti semua hal yang berhubungan dengan proses produksi seperti manajemen proyek, penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan bagian dari RPL

Praktikum 1 Bagian Pertama

1.Buka Netbeans
2.New Projects >> Create main class jangan ditandani >> Finish
3.New >> J Frame Form
4.Ambil pallet >> 2 Buah Label
5.Klik Kanan pada area design >> events >> window >> window activated
6.Tulis script ini dibawah private void Form Window Activated pada bagian source
J.Label1.setText (“Praktek RPL TI A”);
J.Label2.setText (“M3108020”);
Jalankan file dan lihat hasilnya

7.Ambill pallet button 2 buah
8.Ganti nama button1 menjadi Always On Top dan button 2 menjadi Diasble
9.Klik kanan pada button1 >> events >> mouse >> mouse clicked (lakukan juga pada button 2)
10.ketik source dibawah ini pada event button1.mouseclicked
this.setAlwaysOntop(true);
lalu source dibawah ini pada event button2.mouseclicked
this.setAlwaysOnTop(false):
11.Jalankan File dan Lihat Hasilnya

pada saat always on top


pada saat disable


Pembahasan Praktikum 1 Bagian Pertama:
private void formWindowActivated(java.awt.event.WindowEvent evt)
>> jika kita menjalankan file maka akan muncul window yang baru untuk menghasilkan output
jLabel1.setText("Praktek RPL TI A");
>> mengganti nama label 1 menjadi “Praktek RPL TI A

jLabel2.setText("M3108020");
>> mengganti nama label 2 menjadi “M3108020”

private void jButton1MouseClicked(java.awt.event.MouseEvent evt) {
this.setAlwaysOnTop(true);
}
>> Jika dalam menjalankan file, kemudian kita meng-click button1 ( atau dalam praktikum diatas dinamai Always On Top ) maka ketika kita membuka aplikasi lain, window output diatas akan selalu berada diatas

private void jButton2MouseClicked(java.awt.event.MouseEvent evt) {
this.setAlwaysOnTop(false);
}
>> Jika dalam menjalankan file, kemudian kita meng-click button2 ( atau dalam praktikum diatas dinamai Disable ) maka ketika kita membuka aplikasi lain, window output diatas tidak berada diatas aplikasi lain, tetapi berada dibawah nya.

Praktikum 1 Bagian Kedua

1.Buat JFrameForm lagi
2.Ambil Pallete 1 buah Label, 1 buah textField, dan 1 buah button
3.ganti nama label1 menjadi “output”, textField1 menjadi “ “, dan button1 menjadi "Clear”
4.Pada textField1 ambil event key >> key released, kemuidian keti source ini pada kolom source
JLabel1.setText(JTexField1.GetText()):
5.jalankan File dan lihat hasilnya

6.Ambil event >> mouse >> mouse clicked pada button1
7.kemudian tulis source dibawah ini
JLabel1.setText(“Output”):
JTextField1.setText(“ “);
8.jalankan kembali file dan lihat hasilnya


Pembahasan Praktikum 1 Bagian Kedua
jLabel1.setText("Output");
>> mengganti nama label1 menjadi “Output”

jButton1.setText("Clear");
>> mengganti nama button1 menjadi “Clear”

private void jTextField1KeyReleased(java.awt.event.KeyEvent evt) {
jLabel1.setText(jTextField1.getText());
}
>> jika kita menjalankan program, kemudian kita menuliskan apapun yang ada di Text Field maka pada Output akan mengikuti apa yang kita tulis

private void jButton1MouseClicked(java.awt.event.MouseEvent evt) {
jLabel1.setText("Output");
jTextField1.setText("");
}
>> ketika kita menjalankan file, kemudian ingin mengembalikan event key released menjadi seperti semula, maka kita click button1 ( dalam praktikum ini dinamai “Clear”), maka output akan kembali seperti semula seperti pada saat kita menjalankan file

http://informatikasaja.blogspot.com/2010/03/tutorial-rpl-bagian-pertama.html

Demikian untuk tutorial kali ini, kritik dan saran terbuka untuk siapa saja. nantikan tutorial lainnya.

Contoh Desain Rekayasa Perangkat Lunak

  1. Untuk Proses pertama kali dalam pendeteksian gejala Tsunami dimalai dari Detektor Tsunami yang ditaruh pada lepas pantai di bawah laut.
  2. Deteksi ini akan dilaporlan setiap detik melalui Pemancar Sinyal, yang selanjutnya kan di teruskan ke penerima sinyal di petugas pantai.
  3. Setelah penerima sinyal di petugas pantai menerima sinyal dari pemancar sinyal di permukaan laut, maka penerima sinyal akan meneruskan kembali informasinya ke komputer pemantau yang akan berhubungan langsung dengan petugas pantai.
  4. Di Komputer pemantau di petugas pantai ada software Early Warning pendeteksi gejala tsunami. Jika terdapat gejala akan terjadi Tsunami, maka software Early Warning di komputer pemantau akan menghubungkan ke Sirine di masyarakat umum untuk dihidupkan tanda bahayanya. Software ini juga akan melaporkan setiap keadaan/gejala di laut ke BMG Pusat.
  5. BMG Pusat menerima laporan keadaan/kondisi permukaan bumi bawah laut dari petugas pantai setempat di berbagai wilayah. BMG pusat mengirimkan informasi keadaan ke masyarakat umum via web online. BMG juga menyalurkan informasi ini ke dinas terkait. Jadi bila ada kondisi bahaya tentang keadaan pantai dan mengkondisikan akan terjadi Tsunami, maka BMG Pusat akan mengirimkan informasi ini via web dan juga fax. ke pihak/instansi terkait.
  6. Masyarakat umum dapat mengakses laporan keadaan/kondisi permukaan bumi bawah laut dari lokasi yang mereka inginkan via web online BMG Pusat.

Materi Rekayasa Perangkat Lunak

Musik Keroncong

Kiriman Ni Wayan Ardini, S.Sn., MSi
Malam Dies Natalis 2009Musik keroncong yang menjadi bagian dari budaya musik Indonesia, didalamnya terdapat karakteristik yang mengandung nilai-nilai budaya universal, seperti halnya musik-musik yang lain. Musik keroncong memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bentuk musik lainnya yang muncul dari perpaduan antara elemen-elemen musikal, musik pengiring dan teknik penyajiannya.
Perkembangannya lagu-lagu modern yang dikeroncongkan menjadi keroncong modern. Ide ini tercetus karena adanya kejenuhan dalam mendengarkan keroncong gaya lama yang statis. Keroncong modern terbentuk dari; lagu-lagu pop Indonesia; lagu-lagu pop Barat; Lagu-lagu semi klasik Barat dan dan lagu-lagu daerah. Kesemuanya itu sebagai bentuk kreativitas para musisi dalam upaya meningkatkan mutu, mengembangkan dan melestarikan musik keroncong.
Kota Denpasar sebagai wilayah objek studi ini kaya dengan potensi di bidang seni budaya, salah satunya adalah seni musik keroncong. Musik keroncong belum mampu berkembang seperti jenis musik lainnya, namun musik keroncong mampu bertahan di tengah-tengah masyarakat. Untuk meningkatkan eksistensinya pemerintah dan berbagai pihak swasta tetap melakukan upaya pelestarian melalui lomba-lomba seperti event PSR, pemilihan BRTV, dan penyiaran melalui stasiun radio dan televisi, baik nasional maupun swasta. Di samping upaya tersebut di atas, keberadaan hotel dan restoran memberikan peluang yang sangat besar untuk lebih meningkatkan eksistensinya melalui pertunjukan secara rutin maupun insidental. Adanya upaya-upaya tersebut menyebabkan aktivitas musik keroncong di Kota Denpasar cukup semarak.
Secara khusus aspek estetika musik keroncong muncul dari perpaduan berbagai aspek baik musikal maupun non musikal. Perpaduan tersebut dapat dikaji sebagai berikut.
Pada umumnya seniman dalam berkreasi selalu memiliki atau mengharapkan tujuan yang jelas. Mereka punya juga mempertimbangkan apakah yang dilakukan hanya sebatas untuk presentasi estetis, atau hanya sebagai hiburan belaka. Apabila bertujuan sebagai presentasi estetis, maka seorang seniman mengharapkan adanya penikmat. Untuk tujuan hiburan, maka yang dipentingkan adalah peran serta siapa yang ingin menghibur diri. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa posisi seni dalam masing-masing masyarakat berbeda-beda.
Sebagai salah satu bentuk kesenian yang berkembang di masyarakat, kehadiran musik keroncong mempunyai beberapa fungsi, yaitu: 1) fungsi pendidikan 2) fungsi hiburan, 3) fungsi ekonomi, 4) fungsi sosial.
Fungsi Pendidikan
Karya seni dalam bentuk lagu-lagu keroncong merupakan salah satu media penting untuk pendidikan informal bagi masyarakat. Nilai-nilai pendidikan dapat diperoleh melalui lirik/syair yang tertuang dalam lagu. Masyarakat dapat memahami ajaran agama, budi pekerti dan ajaran lainnya yang berguna dalam meningkatkan eksistensinya.
Fungsi Hiburan
Musik atau lagu merupakan salah satu jenis bentuk konsumsi bagi kebutuhan batin manusia yang tergolong kebutuhan sekunder. Ketika mereka mengalami ketegangan atau kejenuhan setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, atau sedang mengalami masalah, dengan mendengarkan musik merupakan salah satu upaya untuk melepaskan ketegangan. Musik merupakan salah satu hiburan yang cukup mudah untuk didapatkan baik melalui radio, televisi, MP3, maupun Hand phone.
Fungsi Ekonomi
Sebelum menjadi sebuah hasil komoditas, musik keroncong hanyalah sebagai karya seni yang berfungsi sebagai penyegar rohani atau hiburan di kala sedang beristirahat. Namun, keberadaannya kini telah beralih fungsi, disamping berfungsi hiburan juga berfungsi ekonomi. Hal ini berkat hasil sentuhan teknologi modern yang merupakan hasil budaya populer sehingga menjadikan lagu-lagu tersebut mulai memperlihatkan eksistensinya melalui bentuk penyajian. Berbagai bentuk komodifikasi diciptakan untuk mengemas lagu-lagu tersebut agar dikenal dan populer di masyarakat. Kemasan dalam bentuk kaset dan VCD ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama bagi penggemar lagu-lagu keroncong. Larisnya peredaran kaset dan VCD tidak saja menguntungkan bagi pemilik modal yaitu studio rekam, tetapi penyanyi, pemusik dan pencipta lagu juga merasakan ikut mendapatkan keuntungan dari segi materi.
Fungsi sosial
Ungkapan-ungkapan seni, baik yang seni ”adiluhung” maupun yang ”hiburan” di samping memiliki nilai estetis tentulah juga mempunyai fungsi-fungsi sosialnya (Edi Sedyawati, 2006:131). Fungsi sosial dalam kesenian dapat dilihat dari isi yang terdapat pada suatu bentuk kesenian yang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat atau penonton agar bisa berbuat sosial terhadap lingkungan sekitarnya.
Fungsi sosial dalam musik keroncong, bisa dilihat dari peranan lagu-lagu keroncong yang dinyanyikan untuk kepentingan sosial dalam masyarakat. seperti misalnya dalam kegiatan syukuran, acara pernikahan. Dengan tujuan untuk menghibur para undangan yang menghadiri acara tersebut.
Untuk Memberikan komentar gunakan Fasilitas Forum > Berita. Fasilitas ini dapat diakses melalui alamat: http://forum.isi-dps.ac.id

Fakta Tentang Musik

Telah lama diketahui, musik menjadi media penenang psikologi manusia. Terhitung sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Rupanya banyak fakta seputar keampuhan musik bagi hajat hidup penghuni bumi. Berikut fakta lainnya:
  1. Bila dimainkan sesuai dengan susunan interval dan ritmenya, musik memiliki refleksi khusus yang bisa merangsang sel-sel saraf sehingga perasaan manusia bisa diperlemah, diperkuat ataupun dialihkan. Pengaruh itu bahkan telah dibuktikan secara ilmiah di sepanjang fase kehidupan manusia, mulai dari masa di embrio hingga masa senja.
  2. Musik berpengaruh pada sistem saraf sensorik-motorik, sistem saraf sadar, dan sel saraf lain. Dasar ini dijadikan metode penyembuhan baru pada gangguan mental di kalangan anak-anak cacat mental. Musik juga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan mengontrol tindakan hyperaktif di kalangan anak-anak cacat mental serta bisa menciptakan perubahan mental dan perilaku yang signifikan.
  3. Samuel Halim menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Peneliti lainnya, Campbell, menemukan bahwa musik klasik membantu penyembuhan penyakit stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi. Musik klasik yang dimaksud adalah The Ultimate Mozart Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever.
  4. Peneliti dari Cleveland Clinic mengatakan, mendengarkan musik selama satu jam sehari bisa mengurangi rasa sakit kepala hingga 20 persen. Musik juga dinyatakan bisa mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit sebelum dan sesudah operasi. Menurut profesor di bidang terapi musik dari Arts and Quality of Life Research Center di Temple University, Cheryl Dileo, musik menstimulasi pelepasan zat kimia otak yang berfungsi menutupi rasa sakit.
  5. Penderita insomnia yang mendengarkan pianio klasik selama empat minggu mengalami perbaikan tidur. Terapi inimeningkatkan kadar melatonin, zat kimia otak yang mendorong tidur nyenyak.
  6. Mendengarkan musik riang bisa meredakan gejala-gejala depresi hingga 25 persen.
  7. Musik New Age bisa mengurangi kadar hormon stres cortisol.
  8. Menurunkan tekanan darah dan mengusir keletihan saat berolahraga.
  9. Musik juga merangsang pembentukkan sel-sel otak janin saat di dalam kandungan sang Ibu.
Dian Pujayanti

Tentang Musik

Musik adalah jemari halus yang mengetuk pintu kalbu untuk membangunkan kehangatan dari tidurnya yang lelap. Ketukan jemari itu membuat hamparan kenangan hadir kembali, setelah hilang di telan pekatnya malam. Ketukan itu membuat kenangan masa silam terbuka kembali, setelah di selubungi berbagai peristiwa yang selalu datang silih berganti.

Alunan nada nada musik adalah senandung lembut yang kerap hadir di lembah lembah imajinasi. Jika nada nada itu di lantunkan dalam melodi kesedihan, maka ia menghadirkan kenangan silam di saat gundah dan putus asa. Tapi jika di lantunkan pada saat hati senang, maka musik menghadirkan kenangan silam di saat damai dan bahagia.

Alunan nada nada musik adalah kumpulan suara kesedihan yang membuat segala kegelisahan memenuhi tulang rusuk, lalu menghadirkan seribu duka. Tapi ia juga bisa berupa susunan kata kata ceria yang segera menguasai kalbu kita, lalu menari riang disela tulang rusuk, menghadirkan seribu bahagia.

Alunan nada musik adalah bunyi petikan pada dawai, yang masuk ke pendengaran kita membawa gelombang lembut. Kadang ia mampu memaksa tetesan airmata menyeruak dari kelopak, kerana merasa gerah bagai tersulut oleh api kerinduan, tak tahan pada desakan gelisah cinta saat berpisah dengan kekasih, kerana himpitan kepedihan cinta yang luka tergores cakar cakar penantian.

Namun ia juga mempu menghadirkan simpul senyuman yang keluar perlahan dari gerakan lembut sepasang bibir indah, sebagai isyarat rasa senang bahagia. Alunan nada musik adalah nafas terakhir akalnya hati dan nafasnya jiwa.

Dipetik dari buku "Musik Dahaga Jiwa"
Oleh Khalil Gibran