BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Pesan saya

Tidak ada rahasia untuk sukses Ini adalah hasil dari persiapan, kerja keras dan belajar dari kegagalan.

MP3 Player





Sabtu, 24 Desember 2011

Asal - Usul Musik Dangdut

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.

Berikut adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu dangdut populer yang dibagi dalam tiga kelompok kronologis, sesuai dengan perkembangan musik dangdut:

Pra-1970-an
- Husein Bawafie
- Munif Bahaswan
- Ellya
- M. Mashabi
- Johana Satar
- Hasnah Tahar

1970-an
- A. Rafiq
- Rhoma Irama
- Elvy Sukaesih
- Mansyur S.
- Mukhsin Alatas
- Herlina Effendi
- Reynold Panggabean
- Camelia Malik
- Ida Laila

Setelah 1970-an
- Vetty Vera
- Nur Halimah
- Hamdan ATT
- Meggy Zakaria
- Iis Dahlia
- Itje Tresnawaty
- Evi Tamala
- Ikke Nurjanah
- Kristina
- Cici Paramida
- Dewi Persik
- Inul Daratista
- dll

Dangdut dalam budaya kontemporer Indonesia
Oleh Rhoma Irama, dangdut dijadikan sebagai alat berdakwah, yang jelas terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya dan dinyatakan sendiri olehnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu polemik besar kebudayaan di Indonesia pada tahun 2003 akibat protesnya terhadap gaya panggung penyanyi dangdut dari Jawa Timur, Inul Daratista, dengan goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".

Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.

Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.

Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.

Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.

Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.

Bangunan lagu
Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri). Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.

Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama. Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.

Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.

Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.'

Dangdut Etnic & Grass Root Music


Mengistilahkan sebagai musik akar rumput pada jenis musik ini mengungkapkan betapa dangdut bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Mendekatkan dangdut pada sosio kultur kehidupan rakyat wong cilik adalah prinsip yang mutlak di pegang oleh sebagian besar masyarakat kita. Ketika bertandang ke Pub Amerika, lalu ditanya, “whats music of ur country?”, Anda tak mungkin menjawab, Hip hop, Pop, atau Reggae, kecuali ada keangkuhan di hati, atau otak anda miring setengah waras. Jawabnya “dangdut is the music of my country”,jelas dan mengena. Mau atau tidak mau, yah begitulah adanya. Ini jika anda ber_WNI.

Bagi sejumlah orang, Dangdut tetap ingin diletakkan pada posisi marginal dalam kancah heterogenitas music tanah air. Entah mengapa, sedari awal pemosisian ini telah coba ditanam kuat. Missal, dangdut itu identik dengan layar tancap, dulu film-film Rhoma diputar di acara sedekahan desa, atau 17an. Dangdut adalah music wajib di terminal-terminal, warung-warung kaki lima hingga yang remang-remang. Dangdut cocok untuk iklan obat gosok, masuk angin, atau iklan layanan masyarakat_KBS_kalangan bawah sekali. Sebagain besar pengamen ibu kota menyanyikan lagu dangdut di Bus2, KA, Angkot, Lamongan, atau emperan. Pun bila anda suka dangdut, teman-teman lain akan senyum simpul_sembari tertawa. “Katro ni orang,” meminjam istilah Tukul Arwana.

Dangdut adalah bagian dari sebuah tema masyarakat KBS. Anggapan sebagian besar orang, Ia tak cocok ditempatkan atau disejajarkan dengan jenis hip hop, dkk yang belakangan hadir di permusikan tanah air. Padahal, selain dangdut, anda bisa mendengar Peterpan, Radja, Dewa, Mariah Carey bahkan Bob Marley di toilet-toilet umum, kaki lima pasar tradsional, atau panti pijat. Mempertanyakan kenapa stereotif music akar rumput melekat pada dangdut jelas mempesona dan mengundang beragam jawab. Ketika dangdut hanya dianggap sebagai sebuah genre music, itu bukan masalah. Mendekatkan dangdut pada massa strata terbawah juga ada benar. Tetapi ketika mendeskreditkan dangdut adalah music kacangan dan menempatkan dia pada posisi music ecek-ecek, ini masalah bisa juga mengundang masalah. Apalagi memegang prinsip dangdut adalah lagu untuk orang miskin. Ini luar biasa_luar biasa ngawur.

Sejarah Awal

Bicara sejarahnya, Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di tanah air. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat bawah.

Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya. Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka dari India, Munif Bahaswan, serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).

Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.

Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.

Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).

Bangunan lagu

Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri). Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.

Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama. Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.

Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.

Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.

Interaksi dengan musik lain

Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.

Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.

Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.
Memposisikan Dangdut

Sama seperti halnya Anda ke warung Padang, Jika anda beli rendang, teman satu lagi beli kikil, tak mungkin lah anda lalu menyimpulkan ia makan menu tak bermutu. Enggak logis banget. Sama seperti halnya dengan bermusik, jika suka dangdut tak bisa kita berfikir ini music rendahan banget. Its only about how to behave in difference!. Ini adalah sebuah perbedaan sahaja. Lalu karena berbeda lah, ada penyikapan secara adil dan proporsional terhadapnya.

Harus diakui, dangdut tak bisa dilepaskan dari tarian dan goyangan erotis, semisal polemik besar kebudayaan di Indonesia pada tahun 2003 akibat protes Rhoma Irama nya terhadap gaya panggung penyanyi dangdut dari Jawa Timur, Inul Daratista, dengan goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral". Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Baru baru ini Majelis Ulama Indonesia di berbagai daerah melarang beberapa penyanyi dangdut untuk mengisi acara pilkada.

Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini. Fenomena ini yang menjadi salah satu penilaian rendahnya music dangdut.

Berbicara atraksi seni, pada music hip hop, juga dengan mudah ditemukan penyanyi yang vulgar, atraksi ngedance yang mengundang selera. Pada music lain juga kita masih bisa lihat dan saksikan penampilan artis yang seksi abis. Bahkan pada beberapa konser music pop atau rock, penonton ada yang tawuran, sampai bunuh membunuh. Ingat konser, music underground di Bandung beberapa waktu lalu yang memakan korban jiwa anak muda.

Harus ada penyamaan pemikiran dalam penilaian sebuah kreativitas seni. Menyamaratakan dangdut sebagai music katro dan tak layak adalah distorsi sebuah karya seni. Sungguh sebuah ketidak adilan yang sengaja dibiarkan tumbuh dan berkembang.
Isu Kapitalisme

Pernahkah anda berfikir, konsep image branding pada music dangdut seperti itu adalah bagian dari kampanye terselubung produser music luar ? melindas music local Indonesia agar karya music luar, hip hop, rock, reggae, punk, dkk itu laku dijual di pasar Indonesia. Pembiasan citra sengaja di setting dan ditanam sedari awal pada memori umat yang bernama Indonesia bahwa Dangdut itu Katro, Ngampung, ketinggalan zaman, gak Level dan sebagainya. Akhirnya, mereka yang berjiwa seni mencari alternative hiburan lain, yah ujung-ujungnya music seperti itulah..

Bukan menganggap music lain jelak atau tak bermutu, tapi ini bagian dari kampanye dari mencintai produk dalam negeri, membanggakan karya seni tanah air sendiri, bangga sebagai orang Indonesia. Sekali lagi, suka dengan music luar tak masalah, tapi lantas mendeskreditkan dangdut pada tempat terhina sungguh perbuatan tak berbangsa dan bertanah air. Adil lah dalam memandang music dangdut.
Akhirnya…

Jujurlah pada diri sendiri, meskipun anda tak suka dengan dangdut, pada hati kecil anda sebenarnya mengalir darah dangdut. Ketika pada suatu acara tertentu, sang penyanyi bergoyang dangdut, anda bisa jadi bergoyang juga menikmati alunan lagu hingga tak terasa berjoget asik bersama teman-teman seketika. Tak usah terkejut, karena ini reaksi alami normal. Yang tak berjoget, atau memalingkan muka, pada dasarnnya ia mengelabui hati. Suka atau tidak suka, ini fakta. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota_heeee_red.

Saya pernah punya teman. Semasa kuliah, ia tak suka dan mengaku roker sejati maklum pemain band. Tapi setelah beberapa tahun kemudian, ketika pada acara pernikahannya. Mereka mengundang organ tunggal, sang penyanyi berdendang dangdut, ia malah asik bernyanyi lagu Syahdu cip Rhoma Irama untuk istri tersayang, bergoyang pula tak terasa hingga sejumlah lagu berlalu, mereka malah larut dalam dentuman nada-nada dangdut. Asyik Bukan?.***

Musik Populer

1. Pengertian Musik Populer
Populer dari kata Pop ( Popular), di gemari, disenangi masyarakat, musik pop berarti musik yang lagi digemari dimasyarakat dalam kurun waktu tertentu. Jenis musik ini tidak tahan lama, mudah hilang dan berganti lagi dengan lagu lagu lain yang baru.
Proses penciptaannya pun biasanya jarang menggunakan bentuk komposisi ( tertulis ), bentuk lagu , lirik , progresi chord, aransemen biasanya juga sederhana, mudah diingat dan sifatnya menghibur.
Jenis musik popular banyak sekali misalnya : pop, rock, dangdut, campur sari, keroncong, reggae, rap dll.
2. Perkembangan Musik Popular
Musik popular dunia mulai berkembang pesat sejak munculnya kelompok The “ Beatles “ dari Inggris sekitar tahun enempuluhan. Begitu juga dengan negara kita, begitu terpengaruh oleh kelompok ini sehingga bermunculan kelompok-kelompok musik seperti : koes bersaudara, dara puspita, the singer, atau dari penynyi solo seperti : ramhat kartolo, ernie johan, titik sandhora dll.
Kemudia era tahun 70 – an , muncul generasi seperti : D’Loyd, the mercys, Aka, Panbers, Fafourite Group, god bless, dll.
Menginjak tahun 80-an ada perubahan besar dalam musik dangdut, yang di motori oleh Rhoma irama, menjadikan musik dangdut menjadi naik kelas, dari kalangan pinggiran dihujat sebagai musik kampungan menjadi musik yang dapat diterima masyarakat luas, bahkan sampai sekarang sudah bisa diterima dikalangan elite sebagai hiburan bergengsi.
Pada era ini bermunculan penyanyi—penyanyi seperti : Dian Pishsa, Betharia Sonata, Ebiet GAD, Iwan Fals, Dedy Dodes, Endang S Taurina dll.
Memasuki tahun 90- an musik popular banyak sekali ragamnya, jenis – jenis irama musik banyak sekali di padu / kolaborasi sehingga memunculkan style – style baru seperti pop dangdut, pop sunda, jazz pop, jazz rock, reggae dut, disco remix, pop kreatif dsb.
Memunculkan banyak group-group dan penyanyi terkenal di jaman ini seperti : Java Jive, Krakatau, Trio Libels, AB three, Java Jive, Tri Utami, Elfas Singer, dll.
Tugas :
Sekarang kita masuk musik era 2000-an, diskusikan dengan teman-temanmu perkembangan musik pada era ini ! Kategorikan dengan baik jenis musik yang muncul, group Band, penyanyi solo, kelompok atau yang lainnya.
Bagaimanakah menurut kalian perubahan – perubahan musik pada jaman ini setelah mencermati musik – musik era tahun sebelumnya ?
Juga perkembangan teknologi semakin pesat, ini juga mempengaruhi pada musik jaman ini, pengaruh seperti apakah yang dapat kita cermati sehubungan dengan perkembangan teknologi ini.
3. Menilai Musik Populer
Menilai musik popular tidaklah mudah, sangat dipengaruhi oleh berbagai hal. Keberhasilan suatu lagu tidak selalu ditentukan oleh segi estetika musiknya saja, melainkan bisa saja dipengaruhi oleh selera atau banyaknya hasil rekaman musik yang terjual. Namun sebagai patokan kita bisa menilai dari segi : aransemen, pitch ( ketepatan nada), frashering (pemenggalan kalimat musik), pernafasan, syair, dan ekspresi ( penjiwaan sebuah lagu ).

Info Musik Pop

  1. MUSIK DAN GENRE YANG MENDUNIA « Spread The World
    Tanggal: Thursday, 22 December 2011 05:15 Namun saat ini pengertian musik gospel telah meluas menjadi genre musik rohani secara keseluruhan. Di Indonesia, musik gospel beraliran pop dan rock banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving ...
  2. REYNALDY MULYA: Jenis-jenis Musik
    Tanggal: Friday, 16 December 2011 23:24 Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer. Dahulu musik klasik di ... revolusi blues rock. Istilah "blues" mengacu pada "Blues Devil", yang berarti melankolis dan kesedihan, penggunaan awal ...
  3. Berastagi Music Community: Musik klasik
    Tanggal: Sunday, 11 December 2011 19:12 Stereotip ini tidak selamanya benar, sebagaimana pengertian orkestra yang melulu diartikan sebagai musik yang dimainkan oleh sepasukan musisi dengan didominasi oleh alat musik gesek (string). Kenyataannya, gamelan itu juga orkestra kok. ... Twilite memang sering mendapat kritikan dari kalangan “mainstream” pecinta musik klasik, karena lebih banyak menyajikan musik pop yang ...
  4. Pengertian K POP : Berita Informasi Terbaru Internet
    Tanggal: Tuesday, 06 December 2011 04:59 Pengertian K POP. K-pop, kepanjangannya Korean Pop (“Musik Pop Korea“), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas dalam negeri ...
  5. musik: Pengertian Musik Tradisi
    Tanggal: Thursday, 01 December 2011 15:40 Pengertian Musik Tradisi. Kamis, 01 Desember 2011. Banyak istilah dalam dunia kesenian dan musik yang dapat kita lihat dari beberapa narasumber, disini juga banyak buku yang mengatakan bahwa kesenian dan musik adalah sesuatu yang ...
  6. Musik: pengertian musik
    Tanggal: Thursday, 01 December 2011 14:26 Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik pop yang ringan dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini ...
  7. musik | musik indonesia dan mancanegara
    Tanggal: Wednesday, 16 November 2011 04:37 pengertian musik musik adalah Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Musik Indonesia. ... Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, ...
  8. mengetahui dari “musik pop” itu sendiri !! | dunia musik
    Tanggal: Tuesday, 15 November 2011 09:28 Pengertian musik pop atau populer, adalah musik dengan irama yang sederhana sehingga mudah dikenal dan disukai orang banyak. selain itu musik POP juga memiliki banyak aliran, diantaranya : >heavy meal. >Hip-Hop ...
  9. pengertian music populer
    Tanggal: Thursday, 28 July 2011 01:43 PENGERTIAN MUSIK. 1.Pengertian Musik Populer. Populer dari kata Pop ( Popular), di gemari, disenangi masyarakat, musik pop berarti musik yang lagi digemari dimasyarakat dalam kurun waktu tertentu. Jenis musik ini ...
  10. Pengertian Musik Pop GOOD ENTERTAINER
    Tanggal: Sunday, 13 March 2011 15:14 Pengertian dari Musik pop atau populer, adalah musik dengan irama yang sederhana sehingga mudah dikenal dan disukai orang banyak. Musik pop ini punya banyak aliran, diantaranya : * Heavy metal * Hip-hop * R&B ...

Seni ? Musik ? Seni Musik ?

Seni itu apa ? Musik itu apa ? dan Apa itu Seni Musik ? Definisi Seni adalah : Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih , gembira dan lainnya . Yang wujudnya dapat berupa lukisan , pahatan , grafis , tari , musik , dan lainnya .
Dari arti kata : “seni” berasal dari kata SANI yang artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Sedangkan menurut kajian ilmu di eropa mengatakan ART (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
Sedangkan definisi dari Musik adalah :
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
- Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
- Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
- Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.
Musik menurut Aristoteles :
Mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Setelah mengerti pengertian diatas , maka berikut beberapa Definisi tentang Seni Musik antara lain :
Seni Musik adalah bagian dari aktivitas kultur dan sosial manusia , dimana seni musik untuk mengekspresikan perasaan dan idenya.
Seni Musik adalah kesenian yang berupa bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar , dan sebagai karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
Seni Musik adalah suatu wujud karya dalam bentuk nada, dan memiliki tempo yang dapat diikuti oleh penikmatnya , dan musik itu terlahir dari aliran aliran nadi yang yangdisertai dorongan sensitif karena salah satu indera nya merasakan rangsangan. Berbagai Sumber

Sejarah Musik Di Indonesia

Sejarah musik tradisi Seni musik maupun bidang lainnya sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Dibanyak tempat musik lahir dan berkembang dari kegiatan sehari-hari masyarakatnya sebagai contoh:
a.musik angklung dari jawa barat, semula alat musik ini digunakan sebagai alat tabuh tradisional ronda malam dan pada saat pesta panen atau perkawinan.
b.Musik gondang dari tapanuli, biasa dipakai dalam upacar-upacara masyarakat batak
c.Musik lesung( kotekan) dibeberapa daerah indonesia biasa dimainkan pada saat menumbuk paddi
d.Musik gamelan dari jawa& bali musik gamelan dijawa pada mulanya dipakai dalam uapacara-upacara kerajaaan didalam istana.sementara dibali, musik ini hanya dipakai dalam upacara-upacara umat hindu, seperti upacara siklus kehidupan manuisa
Musik gong luang dari bali musik tradisi ini sifatnya sacral dan umumnya digunakan untuk mengiringi upacara kematian

Musik sasando gong dari rote. Alat musik tradisional ini terbuat dari daun lontar yang banyak terdapat didaerah rote ini .musik ini biasa dipakai sebagai hiburan , pengiring tarian , upacara adat masyarakat rote

Penjelasan Seni Musik

Seni

Kata seni dalam bahasa inggris disebut art. Kata art berasal dari bahasa Latin ars, yang artinya keterampilan/kepandaian. Kemudian pengertian kata seni menjadi luas, tidak hanya mengenai bidang tertentu saja. Pengertian seni mencakup segala kreasi manusia seperti puisi, drama, musik, tarian, seni pahat, ukir, bangun, melukis dan masih banyak lagi.
Seni merupakan hasil kreasi dan getaran dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan perasaan suka ataupun duka pada diri seseorang. Suatu ciptaan mengandung nilai seni jika memenuhi beberapa syarat, antara lain kehalusan dan  keindahan. Kesenian adalah segala hasil cipta manusia yang mengandung nilai seni. Seniman adalah orang yang berjiwa seni dan dapat menciptakan karya seni.

Cabang Seni

Seni dapat dibedakan menjadi 3 cabang, yaitu seni suara, seni gerak dan seni rupa. Seni suara terbagi menjadi 2 bagian seni sastra dan seni musik. Seni sastra meliputi prosa dan puisi. Seni musik meliputi Seni lagu (vocal) dan seni instrumental.

Musik

Musik sudah ada sejak sebelum tarikh Masehi. Peninggalan sejarah Mesir kuno memberikan bukti-bukti. Pada relief-relief batu Mesir kuno terdapat lukisan alat-alat musik. Dalam Injil “Kitab Kejadian” tertulis juga tentang musik. Musik terus berkembang sampai pada saat ini seiring dengan kemajuan kebudayaan dan teknologi.
Pengetahuan musik tidak mengenal batas. Semakin dalam kita mempelajari musik, makin terasa masih sangat banyak masalah yang harus kita pelajari.
Musik adalah pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi dan ritme, serta mempunyai unsur harmoni yang indah.
Menurut bentuknya musik dapat dibedakan menjadi 3 macam
  • Vocal : musik yang dinyanyikan dengan suara manusia
  • Instrumental : musik yang dinyanyikan dengan alat-alat musik saja
  • Campuran : perpaduan suara manusia (vocal) dengan musik instrumental yang dimainkan bersamaan.

Pengertian Seni Musik

Apakah seni musik itu sebenarnya, dan maknanya bagi kehidupan manusia? Sepanjang sejarah banyak penyair, filusuf, penulis maupun musikus yang telah berupaya mendefinisikannya. Ada yang menganggap musik sebagai "bahasa para dewa", atau ada pula yang mengatakan bahwa "musik dimulai di saat ujaran berakhir". David Ewen mencatat sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagai "Ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek

Schopenhauer, filusuf Jerman di abad ke-19 mengatakan dengan singkat bahwa "Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta". Sementara itu menarik pula untuk dicatat pendapat Dello Joio, komponis Amerika keluaran Julliard School di New York, dan banyak bekerja sama dengan koreografer Martha Graham, bahwa "Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari satu kenyataan yang selam ini tersembunyi.
Berikut ini adalah pendapat Suhastjarja, dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, lulusan peabody Institute dari Amerika, bahwa "Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulan, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya". Lebih lanjut Suhastjarja mengemukakan bahwa oleh karena bentuk musik itu terbentang di ruang yang sifatnya spasial, maka ia dapat disejajarkan dengan bentuk-bentuk dalam seni sastra. Jika bentuk-bentuk sastra ditulis dari kiri ke kanan (kecuali dalam bahasa-bahasa Simetik dan bahasa-bahasa Oriental), bentuk-bentuk musik ditulis dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas, sehingga arah dari kiri ke kanan menunjukkan dimensi waktu, sedangkan dari arah bawah ke atas menunjukkan dimensi sifatnya akustik musikal. Kesejajaran dalam kalimat musik, seperti halnya dalam kalimat bahawa, terjadi antara frase anteseden dan frase konsekuen. Ini dapat dilihat dari tulisan musik secara horisontal dari kiri ke kanan, sedangkan kesejajaran yang vertikal antara dua garis melodi atau lebih yang berbunyi bersamaan, dapat dilihat dari tulisan musik secara horizontal sekaligus vertikal. Namun pengamatan tulisan musik secara vertikal khusus diperuntukkan bagi keselarasan bunyi bersama atau harmoni.